Ketahui apa itu Statistika: Fungsi, Tujuan dan Jenis

Pada dasarnya, statistika adalah bagian dari ilmu matematika. Hanya saja statistika secara khusus fokus membahas tentang bagaimana cara-cara pengumpulan, analisis, sekaligus penafsiran data.

Konsep dasar ilmu statistika sebagian besar menggunakan asumsi teori probabilitas. Terdapat beberapa istilah asing dalam statistika ini seperti unit sampel, probabilitas, populasi, sampel, dan lainnya.

Ilmu statistika sudah diperkenalkan dan dipelajari sejak di sekolah menengah melalui mata pelajaran matematika dalam materi pengenalan statistika dan diagram penyajian data. Pada tingkat perkuliahan, ilmu statistika tetap ada dan dijadikan sebagai mata kuliah di semester atas karena berkaitan dengan penyusunan skripsi.

Penggunaan statistika juga hingga lingkup pemerintahan untuk berbagai macam tujuan, salah satu penggunaannya pada sensus penduduk, dan hitung cepak pemilihan umum (Pemilu).

Pengertian Statistika Menurut Ahli

Gasperz (1989). Statistika adalah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan serta analisisnya, penarikan kesimpulan, hingga pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta.

Furqon (1999). Statistika menjadi bagian dari ilmu pengetahuan (body of knowledge) yang mempelajari cara-cara penarikan sampel (pengumpulan data), serta analisis dan penafsiran datanya.

Dajan (1995). Statistika dapat diartikan sebagai metode untuk mengumpulkan, mengolah, menyajikan, menganalisis, dan menginterpretasi data yang berbentuk angka-angka.

Somantri (2006). Bahwa statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana cara mengumpulkan, mengolah, menganalisis, hingga menginterpretasi data supaya dapat disajikan secara sebaik-baiknya.

Perbedaan Statistika dengan Statistik

Statistika

  1. Merupakan Ilmu pengetahuan.
  2. Metode ilmiah tentang bagaimana cara untuk mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menginterpretasi, hingga menyajikan data.
  3. Bertujuan untuk mendapatkan gambaran dari sekumpulan data yang sudah dikaji. Setelah itu, baru dapat ditarik kesimpulan.
  4. Menggunakan metode penelitian survey dan eksperimen.

Statistik

  1. Data yang berupa kumpulan angka-angka.
  2. Hasil pengolahan data yang nantinya akan disajikan dalam bentuk tabel, grafik, diagram, dan lainnya.
  3. Untuk mempermudah dalam upaya interpretasi sebuah data, supaya dapat digunakan untuk tujuan-tujuan tertentu.
  4. Masih berupa data berbentuk angka maupun non angka, yang nantinya akan dikelola dalam proses statistika.

Pendekatan dalam Statistika

Pendekatan yang digunakan dalam ilmu statistika antara lain;

Objektif

Ilmu statistika yang mengandung angka-angka itu tentunya akan dapat diterima oleh semua orang. Demikian pula rumusnya yang digunakan untuk menganalisis suatu data. Maka dari itu, angka statistik dapat digunakan sebagai alat pengungkap fakta dan kebenaran.

Universal

Bahwa berbagai displin ilmu juga menggunakan statistika, bahkan ilmu sastra sekalipun juga ikut menggunakannya.

Perkembangan Statistika sebagai Ilmu Pengetahuan

Untuk diketahui sejak abad ke-17 Masehi, statistika telah berkembang menjadi ilmu pengetahuan. Dan penggunaannya sudah berlangsung sejak abad ke-18 Masehi, yakni pada peradaban Babilonia, Mesir, hingga Roma. Pada masa itu, penggunaan statistika diterapkan untuk mencatat nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan jumlah anggota keluarga yang ada.

Terdapat 2 sumber yang menunjukkan perkembangan statistika modern. Pertama, statistika yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan alias aritmatik politik. Yaitu menyajikan berbagai informasi berupa deskripsi kuantitatif dari berbagai aspek, yang tentunya berkaitan dengan urusan kenegaraan dan pemerintahan.

Ada dua sosok dibalik aritmatik politik, yakni John Graunt (1620-1674) dan William Petty (1623-1687), keduanya berkebangsaan Inggris. Kaitan aritmatik politik saat itu banyak terfokus kepada sensus, usia, dan kematian serta pajak dan asuransi.

Kedua, statistika yang berkaitan dengan teori peluang atau teori probabilitas. Statistika ini ditemukan oleh Blaise Pascal, Pierre de Fermat, Jacques Bernoulli, dan Abraham de Moivre. Beberapa pencetus kala itu menggabungkan statistika dengan teori peluang untuk menentukan besaran pensiun yang harus dibayarkan.

Mereka juga turut melakukan pendekatan terhadap sebaran normal melalui adanya pemekaran binomial. Tepat pada tahun 1733, Abraham de Moivre mengumumkan sebuah persamaan kurva normal pertama di dunia.

Perkembangan statistika ini pun kian melesat di abad ke-18, seiring dengan perkembangan ilmu astronomi. Tokoh-tokoh pencetusnya adalah Pierre Simon Laplace dan Karl Friedrich Gauss. Adanya metode jumlah kuadrat terkecil itu merupakan pemikiran dari Gauss. Setelah itu, Belgia Adolphe Quetelet pun mengembangkan penerapan statistika dalam beberapa disiplin ilmu lain yakni biologi, kedokteran, dan sosiologi.

Pada abad ke-19, statistika berkembang dengan adanya teori statistika dari para ahli matematika. Diantaranya adalah Francis Galton yang merupakan paman dari Charles Darwin. Ia berhasil mengembangkan ilmu biostatistika atau biometrika dan genetika modern.

Kemudian, ada Karl Pearson yang menerapkan adanya metode statistik dalam biologi untuk menggambarkan konsep seleksi alam dan menggunakan dasar-dasar statistika deskriptif serta korelasi.

Landasan Kerja Statistika

Landasan kerja yang digunakan meliputi variasi, reduksi, generalisasi, dan spesialisasi.

  • Variasi
    Bekerja pada keadaan yang berubah-ubah alias bervariasi. Misalnya pada keadaan penduduk, kematian dan kelahiran penduduk, keuangan, hingga pertumbuhan biji kacang hijau.
  • Reduksi
    Dapat bekerja secara reduksi alias tidak seluruh informasinya harus diolah. Dengan kata lain, tidak semua subjek atau anggota populasi yang ada harus diteliti, melainkan hanya menggunakan sampel saja. Yang harus diingat bahwa sampel tersebut juga harus representatif, serta diperlukan pemahaman tentang teknik sampling dalam mendapatkan sampel yang representatif tersebut.
  • Generalisasi
    Terutama pada jenis statistika inferensial, harus bekerja dengan menarik kesimpulan yang berlaku untuk seluruh anggota populasi berdasarkan sampel yang representatif. Contoh: pada penelitian pengaruh air limbah hasil cucian biji kedelai terhadap pertumbuhan biji jagung, maka data yang digunakan tentu saja tidak semua biji jagung secara keseluruhan, melainkan hanya menggunakan sampel sebanyak 80 biji saja.
  • Spesialisasi
    Statistika memiliki angka-angka yang lebih nyata dan dinyatakan lebih detail. Supaya data kuantitatif dapat distatistikasikan, maka data harus dibuat terlebih dahulu. Contohnya seperti sangat setuju = 5; setuju = 4; ragu-ragu = 3; tidak setuju = 2; sangat tidak setuju = 1.

Jenis-Jenis Statistika Berdasarkan Pengolahan Data

Sebenarnya, jenis-jenis statistika apabila dirunut dari tinjauannya, jumlahnya ada banyak. Berdasarkan ruang lingkup penggunaannya, statistika dapat dibagi menjadi: statistika sosial, statistika ekonomi, statistika pendidikan, statistika pertanian, statistika kesehatan, statistika perusahaan, statistika kimia, statistika psikologi dan statistika biologi.

Sementara itu, apabila ditinjau dari fungsinya dalam pengolahan data, maka statistika dapat dibagi menjadi Statistika Deskriptif dan Statistika Inferensial.

Statistika Deskriptif

Yakni jenis statistika yang menggambarkan dan menganalisis kelompok data tanpa menarik kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar. Singkatnya, statistika deskriptif ini hanya memberikan informasi tentang data yang dimiliki saja, tanpa bermaksud untuk menguji hipotesis maupun menarik kesimpulan yang digeneralisasikan untuk populasi.

Statistika jenis ini memang hanya digunakan untuk menyajikan dan menganalisis data supaya lebih bermakna dan komunikatif. Tentunya, disertai penghitungan-penghitungan sederhana yang bersifat memperjelas keadaan dan atau karakteristik data yang bersangkutan.

Contoh statistika deskriptif ini adalah data tentang jumlah siswa di sekolah, jumlah burung di suatu penangkaran, jumlah kelulusan siswa setiap tahunnya, dan lainnya. Data-data deskriptif nantinya akan disajikan ke dalam bentuk tertentu, misalnya tabel, baik dengan distribusi frekuensi tunggal atau berkelompok, histogram, dan poligon, supaya mudah serta cepat dipahami.

Keberadaan statistika deskriptif ini dikenal juga dengan statistika dasar yang menggunakan penghitungan sederhana. Sebut saja ada penghitungan frekuensi, frekuensi kumulatif, persentase, persentase kumulatif, tingkat persentil, skor tertinggi dan terendah, rerata hitung, simpangan baku, varian (ragam), hingga pembuatan tabel silang. Pada jenis statistika ini, nantinya akan meliputi:

Penyajian data, berupa distribusi frekuensi; penyajian grafik, bagan dan diagram.
Klasifikasi data, yang kemudian dikelompokkan menjadi:

  • Ukuran tendensi sentral: mean, median, modus, pembagian distribusi (kuartil, desil, persentil)
  • Ukuran dispersi (sebaran): selang (range), varian dan deviasi standar, koefisien keragaman, kesalahan baku dari rerata (standard error), estimasi selang kepercayaan rerata, Z score; ukuran bentuk (skewness, kurtosis, box- plot), angka indeks; dan time series (deret waktu atau data berkala)

Statistika Inferensial

Yakni jenis statistika yang menyangkut adanya kesimpulan secara valid, biasanya juga turut memasukkan unsur peluang dalam penarikan kesimpulan. Statistika inferensial ini dianggap menjadi bagian statistika yang berkaitan dengan cara-cara menganalisis data (sampel) dan pengambilan kesimpulan, tentu saja berkaitan dengan masalah estimasi parameter populasi dan pengujian hipotesis. Statistika inferensial adalah statistika yang berhubungan dengan penarikan kesimpulan yang bersifat umum dari data sampel yang telah dianalisis.

Hal-hal yang berhubungan dengan statistika jenis ini adalah:

  • Penafsiran karakteristik populasi dengan menggunakan data dari sampel.
  • Memprediksi masalah untuk masa yang akan datang.
  • Menentukan pengaruh variabel, hubungan antar variabel, dan menguji hipotesis.
  • Penarikan kesimpulan secara umum mengenai populasi.
  • Apabila ditinjau dari bentuk distribusi parameternya, maka statistika inferensial dapat dibagi lagi menjadi Statistika Parametrik dan Statistika Nonparametrik.

Statistika Parametrik

Menggunakan asumsi tentang populasi dan membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan skala data interval (selang) atau rasio. Parameter populasinya diketahui dengan mengikuti distribusi normal dan memiliki varian data yang homogen. Skala data pengukuran minimalnya pun skala interval (sedang).

Statistika Nonparametrik

Menggunakan lebih sedikit asumsi mengenai parameter populasi (bahkan bisa saja tidak ada sama sekali) dan membutuhkan data dengan skala data tingkat ordinal. Parameter populasinya tidak mengikuti distribusi normal alias distribusinya bebas dengan varian data yang tidak homogen. Skala datanya lebih banyak yang berskala ukur nominal atau ordinal.

Fungsi dan Peranan Statistika dalam Penelitian

Meskipun proses penghitungannya cukup rumit, bahkan tak jarang harus menggunakan aplikasi khusus seperti SPSS, tetapi tentu saja keberadaannya sangat memberikan banyak manfaat bagi peradaban manusia. Fungsi-fungsi statistika dapat dijelaskan sebagai berikut.

  1. Untuk menggambarkan data dalam bentuk tertentu. Tanpa adanya statistika, data dapat menjadi kabur dan bahkan tidak jelas. Contohnya, ada pernyataan berupa “beberapa mahasiswa dari 196 orang tengah menempuh ujian dan dinyatakan lulus”. Pernyataan tersebut tentu saja tidak jelas, karena kata “beberapa” itu tidak memiliki referensi data yang stabil. Jadi, harus diubah menjadi “Sebanyak 172 orang dari 196 orang yang menempuh ujian Bahasa Inggris dinyatakan lulus”.
  2. Dapat menyederhanakan data yang kompleks menjadi lebih mudah dimengerti. Data yang kompleks tadi, dapat disederhanakan menjadi bentuk tabel, grafik, dan diagram yang mudah dipahami.
  3. Menjadi teknik untuk membuat perbandingan. Melalui penyederhanaan data terutama dalam bentuk rerata maupun persentase, suatu kelompok dengan kelompok lainnya dapat dikelompokkan dengan mudah.
  4. Dapat memperluas pengalaman individu, terutama dengan mempelajari kesimpulan-kesimpulan dari data penilaian lainnya.
  5. Dapat mengukur besaran suatu gejala.
  6. Dapat menentukan hubungan antara variabel dan pengaruhnya.

Menurut Guilford

Dalam upaya kegiatan penelitian, Guilford J.P berpendapat bahwa statistika memiliki fungsi dan peranan sebagai berikut:

  • Memungkinkan adanya pencatatan secara eksak, terutama pada data penelitian.
  • Memandu peneliti untuk mengatur tata pikiran dan tata kerja secara definit serta eksak.
  • Menyediakan cara meringkas data ke dalam bentuk yang lebih mudah pengerjaannya.
  • Memberi dasar-dasar untuk penarikan kesimpulan melalui proses yang diterima oleh ilmu pengetahuan.
  • Memungkinkan peneliti untuk menganalisis dan menguraikan sebab-akibat yang kompleks.

Referensi

Demikian sekilas tentang statistika, semoga konten artikel kali ini berguna dan membantu Anda memperoleh pengetahuan tambahan mengenai statistika. Dan mungkin konten artikel ini jauh dari sempurna, jika terdapat kekeliruan akan isinya, silahkan kirimkan komentar perbaikan Anda ke email dan media sosial kami yang ada di halaman contact.



Jasa Pembuatan website

Scroll to Top