Pusat Data Nasional Kena Ransomeware, Pelaku Minta Uang Tebusan!

Hingga saat ini, BSSN atau Badan Siber dan Sandi Negara bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Telkomsigma masih berupaya memulihkan seluruh layanan terkait Pusat Data Nasional. jus- hingga 4 hari.

Awalnya mungkin banyak yang mengira ini hanya gangguan teknis biasa, namun belakangan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengungkap gangguan pada Pusat Data Nasional (PDN) disebabkan oleh serangan. dunia maya yang digunakan oleh pelaku ransomware enkripsi otak (otak 3.0) dan meminta uang tebusan sebesar USD 8 juta (Rp 131 miliar).

Ini adalah pengembangan terbaru dari ransomware Lockbit 3.0. Jadi ransomware ini terus dikembangkan. Jadi ini yang terbaru setelah kita melihat sampel yang dilakukan sementara oleh ahli forensik BSSN

kata Hinsa Siburian dalam konferensi pers yang digelar di Kementerian Komunikasi dan Informatika

Berdasarkan informasi Kominfo, Pusat Data yang diserang merupakan Pusat Perbendaharaan Negara Sementara (PDNS) yang diperkirakan akan menggantikan Pusat Data Nasional permanen yang masih dalam tahap pembangunan. PDNS yang tersedia berada di dua lokasi yaitu Jakarta dan Surabaya dan dikelola oleh Telkom Sigma dan serangan saat ini terhadap PDNS yang berlokasi di Surabaya.

Dampak penyerangan tersebut, selain mengganggu pelayanan keimigrasian, juga berdampak pada sedikitnya 210 instansi baik pusat maupun daerah, namun beberapa instansi sudah memindahkan datanya ke PDNS dan perlahan mulai pulih.

Dari data tersebut, terdapat 210 instansi yang terlibat baik di tingkat pusat maupun daerah. Yang sudah ada ke atas Pada saat itu, imigrasi melakukan transfer dan mengaktifkan layanan mereka

kata Semuel – direktur jenderal tender Kementerian Komunikasi dan Informatika

Sementara Telkomsigma selaku pengelola masih menjalin kerja sama dengan pemerintah dan pihak berwenang baik di dalam maupun luar negeri untuk mengusut penyanderaan data tersebut.

Jadi bagaimana menurut kalian? Silakan ungkapkan pemikiran dan pendapat Anda.

Kontributor: CNBC, Straitstimes, Bisnis

Jasa Pembuatan website

Scroll to Top